BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Phylum
mollusca sudah ada sejak zaman kambrian,kira-kira 450 juta tahun yang lalu. Hal
ini terbukti dengan banyaknya penemuan fosil molluska yang berasal dari zaman
kambria. Phylum hewani ini merupakan golongan kedua terbesar didunia hewan (regnum
animalia ). Semuanya tersebar,baik didarat(teresterial),maupun
diair(akuatik). Penyebaran hewan ini
sangat luas ,baik geografis maupun geologis. Dikenal lebih dari 100.000
spesies yang masih hidup dan mungkin lebih besar lagi jumlah fosilnya
Molluska
berasal dari kata’’molls’’yang artinya lunak,kalau ditinjau dari keadaan yang
primitif,tubuh molluska menunjukan simetris bilateral (dimana bagian sebelah kiri merupakan bayangan dari sebelah
kanan ). Dan sebagian besar tubuh hewan molluska yang lunak dilindungi oleh
cangkang (exoskleton) yang keras. Cangkang (exoskleton)yang melindungi tubuh
hewan molluska terbuat dari kalsium karbonat (CaCO3) atau zat kapur. Tubuh
utama molluska diselimuti oleh lipatan cangkang yang disebut cavumm
valli(paru). Hewan-hewan molluska telah memiliki sistem organ yang lengkap.
Pengertian kerang bersifat umum tidak memiliki arti secara
biologi, namun penggunaannya luas dan
dipakai dalam kegiatan ekonomi. Dalam pengertian paling luas, kerang berarti
semua moluska dengan sepasang cangkang. Dengan pengertian ini, lebih tepat orang menyebutnya
kerang-kerangan dan sepadan dengan arti clam yang dipakai di Amerika. Contoh pemakaian seperti ini
dapat dilihat pada istilah "kerajinan dari kerang".Kata kerang dapat
pula berarti semua kerang-kerangan yang hidupnya menempel pada suatu obyek. Ke
dalamnya termasuk jenis-jenis yang dapat dimakan, seperti kerang darah dan kerang hijau (kupang awung), namun tidak termasuk jenis-jenis yang dapat
dimakan tetapi menggeletak di pasir atau dasar perairan, seperti lokan dan remis.
Hewan
yang termasuk philum molluska memiliki tubuh lunak,tidak
beruas-ruas(segmen),dengan ciri tubuh bagian atas (anterior) adalah kepala
(caput),sisi bawah(ventral)berfungsi sebagai kaki musculer. Dan massa
visceranya terdapat pada sisi atas (dorsal).
Lingkungan perairan tropis Indonesia sangat
mendukung kehidupan kerang mutiara sehingga pertumbuhannya dapat berlangsung
sepanjang tahun. Kerang mutiara biasanya hidup di daerah terumbu karang atau substrat yang
berpasir, dan pola penyebaran kerang mutiara biasanya terdapat pada daerah yang
beriklim hangat di daerah tropis dan subtropis. Pertumbuhan kerang di daerah
subtropis berlangsung di musim panas (summer) sedangkan di musim dingin
(winter) pertumbuhannya berlangsung lambat atau terkadang tidak mengalami
pertumbuhan sama sekali.
Hal inilah yang menyebabkan waktu
pertumbuhan kerang mutiara di Indonesia (daerah tropis) cenderung 4,6 kali
lebih cepat dibandingkan dengan kerang mutiara Jepang (daerah subtropis).
A.
Rumusan Masaalah
Dari latar
belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah
bagaimana cara kita bisa mengetahui lebih luas tentang kerang Mutiara (Anadara
sp)
B.
tujuan
Penulisan
Pada
penulisan yang penulis sajikan di atas maka tujuan yang ingin di capai adalah
supaya kita bisa mengetahui tentang Kerang Mutiara (Anadara sp)
C.
Manfaat
Penulisan
Adapun
manfaat yang dapat disimpulkan adalah penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang
Kerang Mutiara (Anadara sp)
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian kerang
Kerang
adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak (moluska). Pengertian
kerang bersifat umum dan tidak memiliki arti secara biologi namun penggunaannya
luas dan dipakai dalam kegiatan ekonomi.
Dalam pengertian paling luas, kerang berarti
semua moluska dengan sepasang cangkang. Dengan
pengertian ini, lebih tepat orang menyebutnya kerang-kerangan dan sepadan
dengan arti clam yang dipakai di Amerika. Contoh pemakaian seperti ini
dapat dilihat pada istilah "kerajinan dari kerang".
Kata
kerang dapat pula berarti semua kerang-kerangan yang hidupnya menempel pada
suatu obyek. Ke dalamnya termasuk jenis-jenis yang dapat dimakan, seperti
kerang darah dan kerang hijau (kupang awung), namun tidak termasuk jenis-jenis
yang dapat dimakan tetapi menggeletak di pasir atau dasar perairan, seperti
lokan dan remis.
Kerang juga dipakai untuk menyebut berbagai
kerang-kerangan yang bercangkang tebal, berkapur, dengan pola radial pada
cangkang yang tegas. Dalam pengertian ini, kerang hijau tidak termasuk di
dalamnya dan lebih tepat disebut kupang. Pengertian yang paling mendekati dalam
bahasa Inggris adalah cockle. Dalam pengertian yang paling sempit, yang
dimaksud sebagai kerang adalah kerang darah (Anadara granosa), sejenis
kerang budidaya yang umum dijumpai di wilayah Indo-Pasifik dan banyak dijual di
warung atau rumah makan yang menjual hasil laut.
Gambar
1. Kerang Mutiara
B.
Ciri-ciri umum
Semua
kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang (disebut juga cangkok atau katup)
yang biasanya simetri cermin yang terhubung dengan suatu ligamen (jaringan
ikat). Pada kebanyakan kerang terdapat dua otot adduktor yang mengatur
buka-tutupnya cangkang.
Kerang tidak memiliki kepala (juga otak) dan
hanya simping yang memiliki mata. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung,
mulut, dan anus. Kerang dapat bergerak dengan "kaki" berupa semacam
organ pipih yang dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan
membuka-tutup cangkang secara mengejut.
Sistem sirkulasinya terbuka, berarti tidak
memiliki pembuluh darah. Pasokan oksigen berasal dari darah yang sangat cair
yang kaya nutrisi dan oksigen yang menyelubungi organ-organnya.
Makanan kerang adalah plankton, dengan cara
menyaring. Kerang sendiri merupakan mangsa bagi cumi-cumi dan hiu.
Semua kerang adalah jantan ketika muda.
Beberapa akan menjadi betina seiring dengan kedewasaan.
C.
Fisiologi Anatomi
1)
Cangkang
Cangkang
adalah rangka luar pada kerang. Cangkang ini dibentuk oleh sel-sel cangkang
(epitel mantel) yang mengeluarkan secreta . Cangkang terdiri dari 3 lapisan
dari luar kedalam, adalah :
a.
Periostracum ,yang berwarna hitam,terbuat dari
bahan tanduk yang disebut cocchiolin.
b.
Prismatic ,yang tersusun dari kristal-kristal
kalsium karbonat(zat kapur yang berbentuk prisma )
c.
Lapisan nacreas (mutiara) ,juga terdiri dari
kristal-kristal kalsium karbonat (zat kapur yang berbentuk prisma tetapi
susunannya lebih rapat.
d.
Engsel cangkang dibentuk oleh jaringan ikat
yang disebut ligamentum. Kedua cangkang dapat membuka dan menutup , karena
adanya dua otot adductor ,satu terletak di bagian anterior dan satunya lagi
terdapat di bagian posterior.
D.
Klasifikasi
Kingdom : Hewan
Filum : Moluska
Subfilum : Invertebrat
Kelas : Bivalvia
Order : Veneroida
Superkeluarga : Cardioidea
Keluarga : Cardiidae
Spisies : Anadara sp
E.
Kandungan Cangkang Kerang
Cangkang
kerang mengandung kalsium karbonat (CaCO3) dalam kadar yang lebih tinggi
bila dibandingkan dengan batu gamping, cangkang telur, keramik, atau bahan
lainnya. Hal ini terlihat dari tingkat kekerasan cangkang kerang. Semakin keras
cangkang, maka semakin tinggi kandungan kalsium karbonat (CaCO3) nya.
Maka jika direaksikan dengan asam kuat seperti HCl dan ion logam yang terlarut
dalam air dapat mengendapkan kandungan logam.
cangkang
kerang mutiara
F.
Mamfaat Kerang Mutiara
Kerang Mutiara memiliki manfaat selain untuk
perhiasan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik. Pembudidayaan
mutiara dianggap sangat perlu karena meningkatnya permintaan pasar terhadap
mutiara alami, yang mengakibatkan persediaan mutiara di alam semakin terbatas
dan untuk mendapatkan jenis mutiara yang sesuai dengan selera pasar juga
semakin sulit. Kondisi ini mendorong manusia menganggap perlu mengembangkan
budidaya kerang mutiara untuk mendapatkan kualitas mutiara yang terbaik. Pusat
Pembudidayaan dan Perdagangan Mutiara Internasional berada di Pulau Lombok,
Nusa Tenggara Barat.
Mutiara adalah suatu benda keras yang diproduksi
di dalam jaringan lunak (khususnya
mantel) dari moluska
hidup. Sama seperti cangkang-nya, mutiara terdiri
dari kalsium karbonat
dalam bentuk kristal
yang telah disimpan dalam lapisan-lapisan konsentris. Mutiara yang ideal adalah
yang berbentuk sempurna bulat dan halus, tetapi ada juga berbagai macam bentuk
lain. Mutiara alami berkualitas terbaik telah sangat dihargai sebagai batu
permata dan objek keindahan selama berabad-abad, dan oleh karena
itu, kata "mutiara" telah menjadi metafora untuk sesuatu yang sangat
langka, baik, mengagumkan, dan berharga.
Mutiara berharga terdapat di alam liar, tapi
dalam kuantitas yang sangat jarang. Mutiara budidaya atau mutiara yang berasal
dari tiram
merupakan mayoritas dari mutiara-mutiara yang dijual di pasaran. Mutiara laut
dihargai lebih tinggi dari mutiara air
tawar. Yang banyak dijual dengan harga murah adalah mutiara imitasi,
tapi kualitasnya biasanya jelek. Secara umum, mutiara imitasi dapat dengan
mudah dibedakan dari mutiara asli. Mutiara banyak dibudidaya untuk digunakan
sebagai perhiasan.
Namun di masa lalu, mutiara juga digunakan sebagai hiasan pada pakaian-pakaian
mewah. Mutiara juga bisa dihancurkan dan digunakan dalam kosmetik,
obat-obatan,
atau dalam formula cat.
Mutiara yang dianggap berkualitas hampir
selalu berwarna-warni dan menyerupai mother of pearl, seperti interior kulit
yang memproduksi mereka. Namun, hampir semua jenis moluska bercangkang mampu
menghasilkan mutiara yang sedikit kurang bersinar atau berbentuk kurang bulat
seperti bola. Meskipun mereka mungkin juga sah disebut sebagai
"mutiara" oleh laboratorium gemologi
dan juga di bawah aturan US Federal Trade
Commission dan terbentuk dengan cara yang sama, kebanyakan dari
mereka tidak bernilai, kecuali sebagai barang antik.
Hampir semua moluska bercangkang bisa
menghasilkan beberapa jenis mutiara, melalui proses alami, ketika suatu obyek
mikroskopis terperangkap di dalam mantel lipatan moluska, tetapi sebagian besar
dari mutiara tidak dihargai sebagai batu permata.
Sebuah mutiara alami terbentuk tanpa
intervensi manusia
sama sekali, di alam liar, dan sangat jarang terjadi. Kira-kira ratusan kerang
mutiara harus dikumpulkan dan dibuka, dan dengan demikian dibunuh, hanya untuk
menemukan satu mutiara liar, dan selama berabad-abad itulah satu-satunya cara
untuk memperoleh mutiara. Ini adalah alasan utama mengapa mutiara termasuk
sangat berharga di masa lalu. Mutiara budidaya, di sisi lain, merupakan salah
jenis mutiara yang dibentuk dengan melibatkan manusia, di sebuah peternakan
mutiara.
Kerang Mutiara akan merasa terganggu bila
ada pasir, kerikil, atau organisme parasit berbahaya yang masuk ke dalamnya.
Dalam situasi tersebut, kerang akan berusaha melindungi diri dengan dengan
mengisolasi tamu yang tak diundang tersebut, dan mulai melapisinya dengan kulit
mutiara. Proses pelapisan inilah yang menjadi tahap pertama dalam pembentukan
mutiara. Mutiara dihasilkan oleh kerang sebagai efek dari sistem perlindungan,
dan dapat menjadi perhiasan yang indah bagi manusia.
Dalam Al-Qur’an disebutkan
“Dan Dialah Allah
yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging
yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu
pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An Nahl : 14)
Jenis kerang mutiara yang banyak ditemukan
di Indonesia antara lain kerang mutiara jenis Pinctada maxima, dimana jenis ini
dikenal mampu menghasilkan mutiara yang berukuran cukup besar dikelasnya.
Lingkungan perairan tropis Indonesia sangat
mendukung kehidupan kerang mutiara sehingga pertumbuhannya dapat berlangsung
sepanjang tahun. Kerang mutiara biasanya hidup di daerah terumbu karang atau substrat yang
berpasir, dan pola penyebaran kerang mutiara biasanya terdapat pada daerah yang
beriklim hangat di daerah tropis dan subtropis. Pertumbuhan kerang di daerah
subtropis berlangsung di musim panas (summer) sedangkan di musim dingin
(winter) pertumbuhannya berlangsung lambat atau terkadang tidak mengalami pertumbuhan
sama sekali.
Hal inilah yang menyebabkan waktu
pertumbuhan kerang mutiara di Indonesia (daerah tropis) cenderung 4,6 kali
lebih cepat dibandingkan dengan kerang mutiara Jepang (daerah subtropis).
G.
Fakto-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan kerang mutiara
Pertumbuhan kerang mutiara sangatlah
dipengaruhi oleh faktor-faktor alam sebagai parameternya antara lain biologis, fisika dan kimia. Beberapa
faktor itu adalah
1.
suhu perairan,
2.
salinitas,
3.
suplai
makanan yang tidak cukup dan
4.
persentase unsur kimia di laut.
5.
Suhu
menjadi faktor yang mampu mempengaruhi pertumbuhan kerang mutiara,
karena pada musim panas, saat suhu naik, kerang mutiara dapat tumbuh secara
maksimal. Namun saat suhu dan salinitas sepanjang tahun
stabil dengan lingkungan yang ideal, maka pertumbuhannya akan stabil pula.
H. Budidaya kerang mutiara
Sebagaimana namanya,
mutiara hasil budidaya melewati serangkaian proses dengan campur tangan
manusia. Walaupun sebagian besar waktu pembentukan mutiara budidaya berada di
dalam kerang, namun manusia berperan penting dalam meyakinkan bahwa mutiara di
dalam kerang itu terbentuk sesuai keinginannya. Sejak proses penyisipan bahkan
jauh sebelum proses ini berlangsung, untuk meyakinkan bahwa mutiara budidaya
terbentuk dengan baik, kerang-kerang yang layak disisip telah diseleksi dengan
baik. Walaupun pada akhirnya, sampai saat ini, produksi mutiara hasil budidaya
kelas terbaik masih sangat minim dibandingkan dengan kelas di bawahnya.
Alam menyediakan bibit kerang
mutiara budidaya. Bibit kerang mutiara ini dikumpulkan dengan menggunakan
perangkap-perangkap larva (kolektor) yang diletakkan di laut. Material dan
model kolektor ini bervariasi. Material kolektor bisa berasal dari alam seperti
sabut kelapa dan ijuk maupun buatan seperti kain dan plastik. Sementara
modelnya bervariasi dari bentuk sapu sampai ke bentuk panel. Prinsipnya adalah
menyediakan substrat atau tempat untuk menempel bagi larva kerang mutiara yang
bermetamorfosis menjadi spat. Namun demikian, bukan hanya spat kerang mutiara
saja yang menempel di koletor ini, namun bisa saja organisme lainnya. Kolektor-kolektor
ini digantung pada longline atau sarana apung lainnya. Lamanya perendaman
sebenarnya tergantung dari tingkat pertumbuhan spat yang mencapai ukuran yang
bisa dikenal sehingga bisa dibedakan dengan spat kerang jenis lain.
Secara teoritis, perendaman bisa lebih dari 2
bulan tergantung jenis kerang yang akan dibudidayakan. Kolektor kemudian
dibersihkan dari jenis kerang lain dan organisme pengotor lainnya (biofouling)
sehingga memungkinkan spat bertumbuh dengan leluasa. Setelah itu, jenis yang akan
dibudidayakan diambil dengan hati-hati karena kondisi mereka sangat rentan.
Mengingat mereka menempel dengan bysus sehingga pengambilan spat adalah dengan
memotong bysusnya bukan dengan menarik keluar spat itu dengan paksa. Mereka juga rentan terhadap perubahan suhu
dan lamanya mereka terekspos di luar air. Kerang muda ini dipindahkan ke kotak
panel yang memiliki ruang leluasa bagi mereka untuk bertumbuh. Lewat pemahaman
ini, pengetahuan akan sebaran jenis atau spesies kerang mutiara di perairan
sangat dibutuhkan sebelum memutuskan untuk membuat usaha budidaya kerang
mutiara yang membutuhkan suplai bibit dari alam.
Seiring dengan meningkatnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, kerang mutiara budidaya saat ini mengalami
pergeseran dari mencari bibit di alam ke bibit hasil hatchery. Beberapa negara
mulai mengembangkan program selektive breeding yaitu pada prinsipnya menyeleksi
kerang yang memiliki karakter bagus untuk dijadikan induk. Karakter bagus dalam
hal ini dititik beratkan pada melihat pertumbuhan kerang dibandingkan kerang
seusianya, morfologi dari cangkang dan warna nacre (MoP) kerang. Mengingat tujuan kebanyakan budidaya komersial
dari kerang mutiara adalah memproduksi mutiara bulat, sehingga bentuk morfologi
sepasang cangkang yang menciptakan ruang yang besar dan leluasa pada bagian
internalnya, menjadi salah satu pertimbangan untuk memproduksi anakan kerang
host (kerang yang akan disisipkan inti mutiara). Sementara kerang yang memiliki
warna dan kondisi MoP terbaik dijadikan sebagai induk untuk memproduksi saibo,
mengingat saibo sangat menentukan kualitas mutiara yang dihasilkan.
Dalam proses perbanyakan dengan sistem hatchery. Induk kerang
mutiara biasanya diseleksi apabila kondisinya sudah mencapai matang gonad.
Caranya adalah dengan membuka cangkang dengan shell opener dan memeriksa bagian
gonad dengan terlebih dahulu mengibaskan insang yang menutupi areal bagian
dalam kerang.
Gonad biasanya langsung terlihat pada kerang
matang gonad saat insang dikibaskan karena bagian gonad ini memakan tempat yang
cukup besar dengan warnah cerah mencolok. Untuk kerang betina biasanya warna
gonadnya adalah krim cerah sedangkan jantan adalah putih. Untuk membedakan
gonad kedua kelamin kerang memang diperlukan latihan yang berulang-ulang
mengingat kadangkala warna gonad jantan terlihat menyerupai warna betina, atau
sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun dalam penulisan
makalah ini tentang Kerang Mutiara dapat penulis simpulkan :
Dalam
pengertian paling luas, kerang berarti semua moluska dengan sepasang
cangkang. Dengan pengertian ini, lebih
tepat orang menyebutnya kerang-kerangan dan sepadan dengan arti clam yang
dipakai di Amerika. Semua kerang-kerangan memiliki sepasang cangkang (disebut
juga cangkok atau katup). Makanan kerang
adalah plankton, dengan cara menyaring. Kerang sendiri merupakan mangsa bagi
cumi-cumi dan hiu. Cangkang kerang mengandung kalsium karbonat (CaCO3) dalam
kadar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan batu gamping, cangkang telur,
keramik, atau bahan lainnya.
Kerang Mutiara memiliki manfaat selain untuk
perhiasan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik, Jenis kerang
mutiara yang banyak ditemukan di Indonesia adalah jenis Pinctada maxima. Sebuah
mutiara alami terbentuk tanpa intervensi manusia
sama sekali, di alam liar, dan sangat jarang terjadi. Kira-kira ratusan kerang
mutiara harus dikumpulkan dan dibuka, dan dengan demikian dibunuh, hanya untuk
menemukan satu mutiara liar, dan selama berabad-abad itulah satu-satunya cara
untuk memperoleh mutiara. sepanjang tahun. Kerang mutiara biasanya hidup di
daerah terumbu karang atau substrat yang
berpasir, dan pola penyebaran kerang mutiara biasanya terdapat pada daerah yang
beriklim hangat di daerah tropis dan subtropis.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan Kerang Mutiara adalah suhu perairan, salinitas, suplai makanan yang
cukup dan persentase unsur kimia di laut. Mutiara yang dianggap
berkualitas hampir selalu berwarna-warni dan menyerupai mother of pearl,
seperti interior kulit yang memproduksi mereka. Sebuah mutiara alami terbentuk
tanpa intervensi manusia
sama sekali, di alam liar, dan sangat jarang terjadi.
B.
Saran
Penulis menyadari
bahwa hasil makalah ini yang membahas tentang Kerang Mutiara belum
lengkap dan masih jauh dari pengharapan, Hal ini disebabkan karena keterbatasan
ilmu dan literatur yang penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat
mengharapkan kritikan terutama dari pembaca dan teman-teman. Adanya
kritikan yang membangun yang bisa melengkapi makalah ini di masa
mendatang. Hanya kepada Allah Swt. Semua ini diserahkan, semoga selalu
diberikan petunjuk dan ridha-Nya setiap saat kepada kita semua. Amin Yarabbal
Alamin.
DAFTAR
PUSTAKA
Dinamika Laut, Pusat Penelitian Oseanografi,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
Jakarta 14430, Indonesia
Dwidjosupotro.
1986.Kerang laut. Jakarta : Gramedia
Newell, N.D. (1969). Bivalvia systematic. In:
Moore, R.C. Treatise on Invertebrate Paleontology
Suhardi. 1983.
Kerang Mutiara. Jakarta : UI Press
Suharsini, Arikunto. 1998.. Kerang yang
mengthasilkan Mutiara. Jakarta : Rineka Cipta
Wikipedia. 2009.
Kerang Mutiara ( sAnadara sp).
diakses 27 oktober 2010
i need help please this for my school project thankyou so much
BalasHapushttp://kerangs.site123.me/
.